PURWAKARTAPOST.CO.ID-Baru baru ini masyarakat dunia ramai setelah Google resmi menghapus peta negara Palestina dai layanan Google Maps-nya. Tidak banyak yang memuji, karenanya Google kemudian menjelaskan kepada Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Rudiantara.
Google Maps sendiri merupakan aplikasi peta jaringan milik Google. Menteri Rudiantara sudah berkomunikasi dengan Google penjelasannya Google beralasan bahwa penghapusan itu berkaitan dengan politik internasional. Karenanya sangat perlu untuk dikonsultasikan dengan Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi.
Pastinya Menteri Rudiantara sendiri telah berkomunikasi dengan Google. Prinsipnya pembuatan peta pada layanan Google Maps didasari pada keanggotaan negara pada organisasi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
“Di PBB, kan status Palestina adalah observer, belum menjadi anggota penuh,” ujar Rudiantara di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, seperti dikutip dari laman berita Kompas, Kamis (11/8/2016).
Meski demikian menurutnya Pemerintah Indonesia tetap mengakui keberadaan Palestina. Ini bersamaan dengan digelarnya Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerja Sama Islam (KTT OKI).
“Posisi Pemerintah Indonesia jelas. Kita mendukung. Tetapi, saya cek, mereka (Google) mengacu kepada PBB,” ulasnya.
Saat dilakukan penelusuran kata ‘Palestine’ pada layanan Google Maps nama gambaran peta Palestina tak muncul hanya nama beberapa wilayah di sekitaran saja. Tak salah bila salah satu organisasi wartwan pada Palestine Journalist Forum protes karena negaranya tak masuk dalam Google Maps.