Menu

Mode Gelap

Nasional · 10 Nov 2017 06:47 WIB ·

Ini Jasa Empat Tokoh yang Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional Tahun Ini


 Ini Jasa Empat Tokoh yang Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional Tahun Ini Perbesar

PURWAKARTAPOST.CO.ID-Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo secara resmi memberikan anugerah gelar Pahlawan Nasional untuk empat tokoh pada peringatan Hari Pahlawan Nasional tahun 2017. Keempat tokoh tersebut memiliki jasa besar bagi bangsa Indonesia, salah satu tokoh diantaranya adalah Lafran Pane yang merupakan pendiri organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Empat tokoh yang dianugerahi gelar Pahlawan Nasional itu yakni, TGKH Zainuddin Abdul Madjid tokoh asal Nusa Tenggara Barat, Lafran Pane tokoh asal Daerah Istimewa Yogyakarta, Laksamana Malahayati tokoh asal Naggroe Aceh Darussalam dan Sultan Mahmud Riayat Syah tokoh asal Kepulauan Riau.

TGKH Zainuddin Abdul Madjid merupakan tokoh kelahiran Nusa Tenggara Barat pada 19 April 1908 dan wafat pada 21 Oktober 1997. Beliau merupakan nasionali yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, sekaligus ulama dan tokoh pendidikan. Beliau juga merupakan pendiri organisasi Islam Nahdlatul Wathan organisasi terbesar di Lombok yang memiliki perhatian di bidang pendidikan dan keagamaan.

Lafran Pane tokoh kelahiran Sipirok 12 April 1923 dan wafat 24 Januari 1991 di Yogyakarta adalah pendiri organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) pada tanggal 5 Februari 1947. Lafran Pane dan HMI konsisten menolak gagasan Negara Islam yang digagas oleh Sekar Mardijan Kartosoewirjo. Lafran Pane dan HMI juga menjadi salah satu tokoh penting yang menolak pergantian ideologi bangsa dari Pancasila menjadi Komunisme.

Laksamana Malahayati pejuang kelahiran Nanggroe Aceh Darussalam lahir pada tahun 1550 dan wafat pada tahun 1615 dimakamkan di Krueng Raya, Aceh Besar. Beliau merupakan laksamana perempuan pertama asal Aceh dan membentuk pasukan “Inong Balee” yang mayoritas anggotanya adalah janda prajurit Aceh. Tahun 1559 Laksamana Malahayati memimpin armada laut melawan penjajah Belanda dan menewaskan Cornelis De Houtman. Nama Malahayati kemdian diabadikan sebagai nama kapal perang milik TNI AL dengan nomor lambung 362.

Sultan Mahmud Riayat Syah asal Kepulauan Riau. Sultan Mahmud lahir di Sulu Sungai Riau Agustus 1760 silam dan wafat pada 12 Januari 1812. Pada rentang tahun 1782 hingga 1784, Sultan berhasil mengalahkan Belanda yang ingin menanamkan pengaruhnya di Riau dalam Perang Riau I. Kapal Komando Belanda Malaka’s Walvaren berhasil diledakkan.

Ditahun 1784, Sultan kembali memimpin perang melawan Belanda yang dipimpin Pieter Jacob van Braam di Tanjung Pinang. Sultan Mahmud menolak ajakan Belanda untuk berdamai dan menerapkan startegi gerilya laut untuk mengacaukan perdagangan Belanda di Selat Melaka dan Kepulauan Riau. Tahun 1811 Sultan Mahmud mengirimkan bantuan kapal perang lengkap guna melawan ekspansi Belanda ke Sumatera Timur, Sumatera Selatan, dan Bangka Belitung.

Penetapan empat tokoh menerima gelar Pahlawan Nasional ditetapkan melalui Kepres RI No 115/TK/tahun 2017 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan. Upacara penganugerahan digelar di Istana Negara pada Kamis (9/11/2017). Hadir dalam kesempatan itu menteri Kabinet Kerja dan pejabat tinggi negara.

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, mengatakan dengan penganugerahan keempat pahlawan nasional baru tersebut, maka jumlah Pahlawan Nasional Indonesia saat ini berjumlah 173 orang yang terdiri dari 160 orang laki-laki dan 13 orang perempuan. Para pahlawan tersebut berasal dari sipil dan juga TNI/Polri.

Khofifah menjelaskan Pahlawan nasional adalah gelar yang diberikan pemerintah kepada seorang Warga Negara Indonesia yang semasa hidupnya melakukan tindak kepahlawanan dan berjasa luar biasa bagi kepentingan bangsa dan negara yang semasa hidupnya tanpa cela.

“Mereka yang menyandang gelar pahlawan nasional tidak hanya yang berjasa di medan perang tapi juga di bidang lain yang gaung dan manfaatnya dirasakan secara nasional,” terangnya.

“Permohonan usul pemberian gelar pahlawan nasional kepada presiden melalui Dewan Gelar. Sebelumnya diadakan verfikasi, penelitian dan pengkajian melalui proses seminar, diskusi, serta sarasehan,” katanya.

Artikel ini telah dibaca 68 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Kolaborasi Jasa Tirta II dan PT Sri Pertiwi Sejati dalam Rencana Kerjasama Pengembangan Kawasan Cikarang International City

5 April 2023 - 12:08 WIB

Yili Indonesia Beri Dukungan Pada Program Konservasi Terumbu Karang di Kawasan Taman Nasional Pulau Komodo

23 November 2022 - 20:05 WIB

Gandeng Timnas Portugal, Yili Indonesia Luncurkan Joyday Champion Ball Yili Indonesia dukung sepakbola

10 November 2022 - 17:02 WIB

Aplikasi Sipindo Milik PT Ewindo Sukses Memberikan Dampak Positif Kepada Para Petani di Indonesia

9 September 2022 - 13:58 WIB

Siap-Siap Pemerintah Umumkan Bansos Pengalihan Subsidi BBM, Ini 3 Kelompok Penerima

29 Agustus 2022 - 17:23 WIB

Dewan Pers Buka Pengaduan Pemberitaan, Berikut Persyaratannya

9 Agustus 2022 - 21:52 WIB

Trending di Nasional