foto: Kompas
NASIONAL-Dalam Rapat Kerja Nasional I Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Jakarta International Expo Kemayoran, Minggu (10/1/2016), Presiden RI Joko Widodo memaparkan kinerja pemerintah sepanjang tahun 2015 di hadapan ribuan kader PDIP.
Selama memaparkan kinerja pemerintah, Presiden Jokowi menyebut ketimpangan ekonomi masih terjadi di Indonesia. Dia mencontohkan nilai jual beli kebutuhan infrastruktur masyarakat Indonesia Timur dan Barat yang terjadi kesenjangan.
“Terus semen, di sini Rp 60.000 – Rp 70.000 (per sak), di sana ada yang Rp 800 ribu sampai Rp 1,5 juta,” beber Presiden Jokowi seperti dikutip dari Kompas.Com.
Menurutnya ketimpangan nilai harga barang dapat diatasi dengan melakukan pembangunan yang merata di seluruh daerah Indonesia. Makanya hingga kini pemerintah terus menggenjot pembangunan infrastruktur daerah utamanya dikawasan pinggiran.
“Jadi jangan kaget anggaran infrastruktur kita menjadi berlipat tahun ini menjadi Rp 311 triliun,” ujarnya.
Selain masih terjadi ketimpangan nilai barang, Presiden Jokowi juga menyoroti tingkat kemiskinan Indonesia. Menurutnya hingga
Persoalan lain yang harus diselesaikan pemerintah, kata Jokowi, yakni kemiskinan. Jika merujuk pada data yang ada, kata Jokowi, angka kemiskinan masyarakat mencapai 11 persen.
“Tapi itu patokannya apa? Kalau patokannya (pendapatan) 1 dollar AS mungkin iya (11 persen). Tapi kalau patokannya menurut Bank Dunia, (yaitu) 2 dollar, angkanya akan sangat berbeda sekali,” kata dia.