PURWAKARTAPOST.CO.ID-Diduga gara-gara diserebot petani lain, aliran air irigasi ke areal persawahan Desa Citalang, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat mengalami penyusutan akibatnya 143 hektare sawah di desa tersebut terancam kekeringan.
Kepala Desa Citalang Endang Rukanda mengatakan irigasi induk yang terdapat di wilayahnya sumber airnya diperoleh dari sungai-sungai yang ada di Kecamatan Pondoksalam yang biasanya mampu mengaliri empat desa meskipun dilanda musim kemarau.
Adapun desa-desa yang masih di suplai airnya dari irigasi pusat yaitu Desa Cihuni, Desa Warung Kadu, Desa Margasari (Kecamatan Pasawahan); dan Desa Citalang (Kecamatan Purwakarta).
Sejak beberapa hari terakhir, air irigasi Desa Citalang mendadak kering dan tidak ada air yang mengalir.
Ada kecurigaan aliran air sengaja dialihkan oleh petani di hulu untuk mengairi sawahnya yang berada di desa lain. Pasalnya letak irigasi Desa Citalang berada paling hilir di antara tiga desa sebelumnya. Sehingga begitu aliran irigasi terhenti, sudah dipastikan sawah di wilayah Desa Citalang akan kekeringan.
“Sebenarnya sudah ada pembagian jadwal pembagian air disaat musim kemarau seperti sekarang. Untuk desa kami air mengalir dua kali dalam seminggu, pada Senin dan Kamis,” paparnya, Selasa (5/9/2017).
Antisipasi agar tidak terjadi rebutan air dia bersama petugas lain dan juga kelompok tani Desa Citalang memeriksa langsung ke irigasi induk di Kecamatan Pondoksalam.
Pihaknya juga secara intensif berkoordinasi dengan kepala pembagian air di irigasi induk Kecamatan Pondoksalam karena dikhawatirkan terjadi konflik antar sesama petani akibat perebutan air yang tidak dapat dihindri.