PURWAKARTAPOST.CO.ID-Majelis Ulama Indonesia (MUI) beserta seluruh ulama Kabupaten Purwakarta menyatakan tidak mengirim santrinya ikut unjuk rasa 2 Desember 2016, para ulama lebih memilih berdoa di pesantren.
Kesepakatan ini diperoleh setelah digelar istighosah atau doa bersama seluruh ulama Purwakarta yang dilaksanakan oleh Polres Purwakarta, Rabu (30/11/2016) di halaman Polsek Purwakarta, Jalan Ahmad Yani 150.
Tema yang diangkat pada kegiatan doa bersama itu yakni, “Dengan Istigosah kita Tingkatkan Ketakwaan kepada Allah SWT Dalam Rangka Menciptakan Rasa Aman dan Tertib kepada Seluruh Masyarakat Purwakarta dan NKRI”.
Ketua MUI Purwakarta, KH. Abun Bunyamin menyampaikan imbauan agar para ulama dan santri serta warga tidak berangkat ke Jakarta. Bahkan MUI juga mengimbau tidak memfasilitasi siapapun untuk ikut unjuk rasa meski hak setiap warga.
Pimpinan Ponpes Al-Hikamus Salafiyah Cipulus, Wanayasa KH Adang Badrudin menyerukan agar umat Islam jangan ribut urusan politik di Jakarta. Karena seharusnya masyarakat dapat meningkatkan keimanan.
“Mengajak meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT dengan berbagai ilmu ke-Islaman (tauhid, fikih dsb).”
“Buat apa memperebutkan Jakarta, mengejar Gubernur, yang kita kejar itu adalah Surga bila umat yang beriman apalagi berdemo.”
“Umat Islam apabila ada yang mengajak sholat di jalan jangan diikuti karena masih ada Mesjid.”
“Umat Islam harus nurut kepada ulama. Ulama banyak namun dilihat kembali mana yang bisa diikuti dan mana yang tidak bisa diikuti.”
“Apabila mendapatkan pimpinan yang baik dan sholeh kita harus bersyukur, namun bila dzolim agar kita berdoa dan bersabar agar ada hidayah dari Alloh SWT,” papar KH Adang dihadapan ulama-ulama dan jajaran personel Polres Purwakarta.
Kapolres Purwakarta, AKBP Trunoyudo mengimbau agar masyarakat tidak mesti melakukan unjuk rasa ke jakarta demi ketertiban dan keamanan masyarakat. Solusinya masyarakat bisa melakukan doa bersama di wilayahnya masing-masing. Tapi kalaupun ada yang tetap berangkat dia menyarankan agar terlebih dulu melaporkan jumlah peserta yang akan ikut unjuk rasa pada 2 Desember 2016.
“Tidak perlu melakukan aksi ke Jakarta mengingat situasi Kamtibmas pribadi masing-masing dan diharapkan di tempat masing-masing berdoa dan sholat Jumat di masjid-masjid Purwakarta seperti biasa.”
“Apabila ada yang berangkat maka penanggung jawab rombongan wajib melaporkan jumlah pesertanya dan bertanggung jawab atas jiwa keselamatan peserta rombongannya sampai dengan kembali ke Purwakarta,” papar Kapolres saat memberi sambutan.
Kegiatan doa bersama ini dihadiri oleh Kapolres Purwakarta, AKBP Trunoyudo Wisnu Andiko, Waka Polres Purwakarta, Kompol Mikranudin Saputr, Wakil Ketua DPRD Purwakarta Neng Supartini, Para Kabag, Kasatfung dan Kapolsek jajaran Polres Purwakarta, Kapten Gatot Pasi Intel Kodim 0619 Purwakarta.
Ulama se Kabupaten Purwakarta turut hadir diantaranya, KH. Adang Badrudin Pimpinan Ponses Alhikamussalafiyah, Cipulus, KH. Drs. Abun Bunyamin Ketua MUI Purwakarta, KH. Syah Alam Ridwan Pimpinan Pontren Al- Islam, KH. Dadang Mustofa Kamil Ketua FKUIP, KH. Ali Judin Has pimpinan Pontren Wanasari, Kyai Farid tokoh agama Kecamatan Bojong, Kyai Alam Ketua MUI Kecamatan Darangdan, H. Fautif Ketua MUI Kecamatan Wanayasa, Habib Husain tokoh agama Kecamatan Bojong, Ust. TOTO tokoh agama Kecamatan Babakancikao, H. Otong Ketua MUI Kecamatan Babakancikao, H. Dadan Pimpinan Pontren Al Hiikmah Munjul, H. Aceng Ketua DKM Baitulrohim Plered, Kyai Asep Hamdani Dewan Penasehat LD Manhajus Sholikhin, H. Yusuf tokoh agama Kecamatan Kiarapedes, KH. Dudung Hamdani tokoh agama Kecamatan Wanayasa, H. Endang Abdul Jarim tokoh agama Desa Citalang, H. Maman Atep tokoh agama Kecamatan Campaka.
Hadir pula dari ketua lembaga swadaya masyarakat (LSM) diantaranya, H. Selan Ketua LSM GMBI Purwakarta, Lutfi Bamala Ketua LSM Kompak dan tokoh masyarakat lainnya.